MELALUI VOTE, MAHASISWA FIS JUARA FAVORIT I NASIONAL

Indonesia adalah negara besar, kaya, dan berbudaya. Namun, kekayaan itu menjadi kemiskinan yang diwariskan akibat budaya korupsi yang merajalela. Selain itu, label sebagai negara berbudaya kini perlahan mulai meredup terutama karena budaya korupsi yang semakin merebak. Terbukti pada tahun 2017 berdasarkan ACCH (Anti Corruption Clearing House), KPK melakukan penanganan tindak korupsi dengan rincian, penyelidikan 123 perkara, penyidikan 121 perkara, penuntutan 103 perkara, inkracht 84 perkara, dan eksekusi 83 perkara. Kondisi ini melatarbelakangi Zakiah Noor Hidayati,  mahasiswa Ilmu Administrasi Negara angkatan 2017, untuk menuangkan gagasannya dalam sebuah esai berjudul “INTIM (Indische in Fifteen Minutes) Sebagai Upaya Pendidikan Karakter Anti Korupsi Bagi Generasi Y Menuju Indonesia Emas (Clean State) 2045”. Esai tersebut ditulis sebagai langkah antisipasi korupsi pada generasi milenial yang akan menjadi generasi pengisi satu abad Indonesia merdeka.

Karya Zakiah tersebut dikompetisikan dalam sebuah lomba esai pendidikan bertema “Pendidikan yang Ideal bagi Indonesia di Era Milenial” yang diselenggarakan oleh PT Privatku Global Indo belum lama ini. Setelah dilakukan seleksi TOP 100 esai, juara umum berhasil diraih oleh Elvara Norma Aroyandini dari UIN Suka Kalijaga dengan gagasannya TEZANOW Guru Ideal Idaman Generasi Milenial. Kemudian dibuka vote untuk pemilihan juara favourite I dan II. “Vote dilakukan melalui laman facebook pihak PrivatQ dengan 1 poin  untuk like, 1 poin untuk komen yang sesuai dengan esai, dan 1 poin untuk share. Setelah vote ditutup dan poin diakumulasikan, Juara 1 Favorite jatuh kepada Zakiah Noor Hidayati dengan total poin 440 (364 likes, 169 comments, dan 32 share) sedangkan Juara Favorite II diraih Billy Nugraha dari Universitas Singaperbangsa Karawang dengan total poin 314, (290 likes, 155 comments, dan 13 share)” ungkap Zakiah

Zakiah menambahkan INTIM (Indische in Fifteen Minutes)  merupakan video pendidikan karakter berdurasi limabelas menit dengan menampilkan dialog-dialog nasionalisme dan dikemas dalam film pendek yang menarik. Konten yang dimasukan dalam video tersebut menanamkan karakter-karakter baik dalam pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan yang beradab, kerakyatan dan kebijaksanaan serta keadilan.

 “Dengan target generasi Y yang sangat akrab dengan perkembangan teknologi, tentu saja INTIM mampu menarik dan meresap dalam individu generasi Y. Selain itu, kemampuan manusia menyerap informasi secara optimal adalah duapuluh menit pertama, sehingga hal tersebut berbanding lurus dengan Indische in Fifteen Minutes. Daya konsentrasi yang optimal serta internalisasi karakter-karakter baik secara terus menerus akan membentuk kepribadian dan perilaku yang diinternalisasikan ke dalam dirinya secara terus menerus” imbuhnya (Eko)