MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UKIR PRESTASI DALAM PEMILIHAN DUTA BAHASA DIY 2018

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) tidak berhenti untuk terus mengukir prestasi. Kali ini M. Harry Prayoga berasil menyabet Juara III dalam Pemilihan Duta Bahasa DIY 2018. Acara tersebut diselenggarakan pada hari Jumat (27/7/2018) di Auditorium Grhtama Pustaka. Pemilihan Duta Bahasa DIY 2018 merupakan salah satu agenda rutin dari Balai Bahasa DIY untuk mencari dan mencetak generasi muda agar dapat terus melestarikan bahasa sebagai identitas suatu bangsa. Bahasa merupakan suatu tanda atau simbol dalam berkomunikasi yang kita lakukan di kehidupan sehari-hari. Melihat perkembangan zaman yang ada, bahasa telah dan akan terus mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat pemakainya. Tak hanya bahasa Indonesia, bahasa daerah (Jawa) dan bahasa asing pun mengalami hal serupa. Luasnya wilayah pemakaian bahasa Indonesia, keanekaragaman penuturnya, serta cepatnya perkembangan teknologi informasi merupakan kondisi yang berpotensi menciptakan dinamika dalam bidang kebahasaan. Salah satu akses dari kondisi tersebut adalah melemahnya kepedulian masyarakat terhadap pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa daerah serta merebaknya penyebaran dan penggunaan bahasa asing di tengah perkembangan bahasa Indonesia. Idealnya, kecintaan terhadap bahasa Indonesia harus terus dikembangkan demi menjaga martabat bahasa Indonesia. Pemartabatan bahasa tersebut akan bermuara pada pembentukan karakter bangsa.

 Harry menjelaskan, rangkaian acara pemilihan Duta Bahasa DIY 2018 dimulai dari seleksi administrasi yang meloloskan kurang lebih 70 peserta. Dilanjutkan dengan tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dan audisi untuk mendapatkan 30 Finalis Duta Bahasa DIY 2018. Setelah terpilih 30 finalis, Balai Bahasa DIY melakukan serangkaian acara pembekalan untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang bahasa dan sastra, kebudayaan, dan kepribadian. Hingga di hari terakhir pembekalan Balai Bahasa DIY melakukan penjurian utama untuk menentukan pemenang Duta Bahasa DIY 2018. Sepasang pemenang ini nantinya akan mewakili DIY untuk berkompetisi dalam Pemilihan Duta Bahasa Nasional 2018.

“Melalui program BERKARYA: Bersatu Melawan Intimidasi Dunia Maya, Upaya Meningkatkan Rasa Saling Menghargai dalam Bermedia Sosial Melalui Bahasa, saya ingin mengajak masyarakat Indonesia khususnya generasi muda untuk dapat bijak bermedia sosial. Apalagi data yang diperoleh UNICEF pada 2016, sebanyak 41-50% remaja di Indonesia dalam rentang usia 13-15 tahun pernah mengalami tindakan intimidasi dunia maya. Fenomena tersebut sangat disayangkan. Oleh karena itu, melalui program ini saya berharap jika para pemuda di Indonesia dapat menyaring dan mengontrol tindakannya dalam bermedia sosial. Karena sekarang ini, tindakan kita di media sosial merupakan cerminan kita dalam dunia nyata” imbuh mahasiswa Ilmu Komunikasi tersebut. Setelah melalui serangkaian penjurian, akhirnya Harry berhasil menjadi Terbaik III dalam Pemilihan Duta Bahasa DIY 2018.(Harry/Eko)