MAHASISWA FIS INISIASI GERAKAN PENGOPTIMALAN SUNGAI (GPS)

Sungai merupakan salah satu bagian dari perairan di Indonesia. Fungsi sungai di era modern ini sudah berubah. Banyak masyarakat yang kurang memperhatikan kelestarian sungai dimana sungai dijadikan tempat untuk membuang sampah rumah tangga maupun limbah pabrik baik berupa benda padat maupun benda cair. Kurangnya perhatian masyarakat terhadap sungai berdampak pada rusaknya ekosistem di alam, seperti banyaknya ikan yang mati sehingga rantai makanan di sungai dapat terganggu. Keprihatinan ini mendorong Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyaarta (FIS UNY) yang terdiri dari Yoland Fajar Al Kautsar, Yanuar Sidik, Dicky Setiawan, Toha Abdul Latif dan Fatma Liana Salim untuk menginisiasi Gerakan Pengoptimalan Sungai (GPS).

Yoland menjelaskan, GPS dilakukan di desa Semoyan Yogyakarta. Desa ini dilalui sungai Gajah Wong dimana masih banyak warga yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya fungsi sungai. Terbukti masih banyak warga masyarakat yang membuang sampah di sungai sehingga sampah menjadi menumpuk di pinggiran sungai terutama sampah plastik. Sampah plastik tersebut banyak yang tersangkut di pepohonan di sekitar aliran sungai maupun terpendam di dasar sungai. “Apabila kondisi ini dibiarkan terus menerus, maka sungai akan rusak dan sulit untuk mengembalikan ekosistemnya”paparnya

Melalui GPS, tim PKM yang terdiri dari mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY tersebut mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sungai dan perawatan ikan lokal. Hal ini dapat diketahui dengan antusiasnya pemuda untuk memasang spanduk mengenai larangan untuk mencemari sungai di beberapa lokasi. Selain itu, gerakan ini mendorong terbentuknya sebuah komunitas yang berperan sebagai perawat kebersihan lingkungan di sungai yang bernama Gerakan Muda-mudi Sungai (GRADASI). “Para anggota komunitas juga melakukan aksi dengan menempelkan poster poster yang diperoleh saat pelatihan dan penyuluhan di pinggir jalan, di papan pengumuman, maupun di pinggir sungai agar warga yang melintas bisa mengetahui pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sungai” ungkapnya.

Yoland menambahkan, banyak manfaat yang diperoleh dari GPS. Dalam aspek lingkungan, setelah warga dapat menjaga kebersihan sungai dengan baik air sungai dapat menjadi bersih sehingga ikan dapat hidup lagi sesuai ekosistem dan aman digunakan sebagai wahana bermain bagi anak-anak. Air sungai yang bersih juga dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk pengairan kolam budidaya ikan atau yang lainnya.  Dari aspek ekonomi, ketika program perawatan kebersihan lingkungan sungai ini berhasil, ikan dapat berkembang biak dengan baik. Melimpahnya ikan lokal yang dibudidayakan di sungai dapat menjadi tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar. Pada aspek sosial, dengan berhasilnya GPS di desa Semoyan ini diharapkan dapat menginspirasi desa atau dusun lain untuk mengelola dan menjaga kebersihan lingkungan sungai. (Eko)