SANTUN (SATU KECAMATAN SATU INKLUSI CENTER) UNTUK JOGJA RAMAH DIFABEL

SANTUN (Satu Kecamatan Satu Inklusi Center) merupakan program pemberdayaan masyarakat difabel melalui wadah difabel center yang ada di setiap kecamatan. SANTUN digagas oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari Hanif Nur Rokhim, Danang Ade Agustinova, Clara Ivana Kumalawati, Ayu Cahyani, dan Wahyu Tri Sarwiji di bawah bimbingan Dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St. Program ini dapat menjadi solusi untuk membantu difabel dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka, membantu membentuk kepercayaan diri dalam masyarakat dan membantu difabel mendapatkan pekerjaan.

Menurut Hanif Nur Rokhim, pelaksanaan program ini juga sebagai upaya untuk mendukung branding Kota Ramah Difabel, serta upaya baru dalam pengembangan diri para penyandang disabilitas dan masyarakat umum agar dapat hidup bersinergi sehingga terbentuk masyarakat inklusi. “Program ini nantinya akan terdiri dari pekan seni inklusi, pelatihan softskill, pemberian informasi ketenagakerjaan dan informasi deteksi dini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)” imbuhnya. 

Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program ini, lanjut Hanif, yaitu pemerintah, tim pelaksana program SANTUN, pihak universitas, dan masyarakat umum. Program ini akan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanaan terdiri dari pembuatan timeline kerja, struktur organisasi dan pembagian kerja, melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terkait, membuat daftar penyandang disabilitas di setiap kecamatan, menganalisis design program SANTUN di setiap kecamatan dan mempersiapkan SDM yang mengelola program SANTUN di setiap kecamatan.

Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS FIS UNY tersebut menambahkan, tahap pelaksanaan terdiri dari sosialisasi kepada masyarakat, pemberian informasi dan pelaksanaan deteksi dini anak berkebutuhan khusus (ABK), pemberdayaan para penyandang disabilitas, persiapan dan pelaksanaan masing-masing program (pekan seni difabel, pelatihan softskill, pemberian informasi ketenagakerjaan). Tahap evaluasi terdiri dari monitoring program SANTUN (kegiatan, keuangan, marketing) dan refleksi serta tindak lanjut program SKSD. Program ini memberikan kesempatan bagi penyandang difabel untuk menjalani hidup yang lebih baik dalam masyarakat. (Eko)