MEDIA PEMBELAJARAN “CIVIC MIRACLE” DORONG SISWA UNTUK BERFIKIR KRITIS

Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan (materi pembelajaran) kepada siswa agar dapat menarik perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Mengingat pentingnya peran media dalam pembelajaran dan untuk memenuhi tugas kuliah, mahasiswa Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (PKnH) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Atika Arsono, Ana Devita Cahyani, Falmatul Basiroh, Handhi Setiadi, Febri Athariq, dan Nuri Solekhah Khasanah kembangkan media pembelajaran CIVIC MIRACLE.

Atika Arsono menjelaskan bahwa media pembelajaran CIVIC MIRACLE dirancang untuk siswa kelas XII Semester I pada pokok materi “Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban dalam Perspektif Pancasila”. Kata Civic berarti kewarganegaraan, karena digunakan untuk media pembelajaran PKn agar dapat membentuk warga negara yang baik mengetahui hak dan kewajibannya sedangkan kata Miracle berarti keajaiban, karena media pembelajaran ini berbentuk lingkaran yang dapat berputar dan memiliki dua sisi yang masing-masing dapat digunakan.

 “Dalam media ini, materi ditampilkan secara ringkas dan jelas. Selain itu, media ini mampu mengajak siswa berfikir kritis dan peka dengan menghadirkan contoh gambar- gambar pelaksanaan kewajiban, pengingkaran kewajiban, pemenuhan hak, dan pelanggaran hak” jelas Atika

Atika menambahkan, media ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama terdapat amplop yang berisi sub materi tentang Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban dalam Perspektif Pancasila. Bagian kedua terdapat amplop yang berisi gambar- gambar pelaksanaan kewajiban, pengingkaran kewajiban, pemenuhan hak, dan pelanggaran hak. Adapun Kelebihan media ini yaitu awet  karena terbuat dari bahan utama kayu dan banner sehingga tidak mudah rusak, mudah digunakan karena siswa cukup memutar lingkarannya saja, dapat digunakan untuk materi lainnya sehingga guru hanya perlu mengganti isi amplop sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Lebih lanjut Atika menjelaskan bahwa langkah penggunaan media yaitu guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok. Kemudian masing– masing kelompok diberi tugas untuk mempelajari dan membuat review materi Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban dalam Perspektif Pancasila. Selanjutnya, guru memberi kesempatan siswa untuk presentasi. Presentasi setiap kelompok terdiri dari dua sesi. Sesi pertama, siswa memutar lingkaran untuk menentukan sub materi yang dipresentasikan, sub materi berdasarkan amplop yang ditunjuk busur panah setelah lingkaran berhenti berputar. Sesi kedua, siswa memutar lingkaran untuk menentukan kuis gambar berdasarkan amplop yang ditunjuk busur panah setelah lingkaran berhenti berputar. Langkah terakhir yaitu, setiap kelompok harus menentukan kategori gambar yang didapat apakah termasuk dalam pelaksanaan kewajiban/pengingkaran kewajiban/pemenuhan hak/pelanggaran hak. (Eko)