MEDIA PEMPELAJARAN “ANTARA BHIN-BHIN DAN KAKA” TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Sekelompok mahasiswa Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (PKnH) Fakultas Ilmu  Sosial universitas negeri yogyakarta (FIS UNY) yang terdiri dari Ainun Miftahul Jannah, Tika Nur Anisa, Isti Wijayanti, Atiqah Uswatun Hasanah, Dwi Lestari, Luhfi Nasruddin Agung S, Pambayun Aanang Prasetyo kembangkan media pembelajaran ANTARA BHIN-BHIN DAN KAKA untuk siswa SMA kelas X semester 2. ANTARA BHIN-BHIN DAN KAKA merupakan singkatan dari Bab yang akan diajarkan yaitu Ancaman Terhadap Negara Dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Ainun Miftahul Jannah menjelaskan bahwa jenis media pembelajaran ini adalah media visual yang biasa dikenal dengan alat peraga. Penggunaan media pembelajaran ini dapat menarik perhatian siswa dan membantu guru menyampaikna materi. Selain itu, media pembelajaran tersebut memiliki fungsi sebagai alat, metode dan teknik yang digunakan meningkatkan efektivitas interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, media pembelajaran ini dapat membangkitkan motivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar. Media ini juga berfungsi untuk instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media melibatkan siswa.

 “Media ini sangatlah sederhana dalam pemakaiannya, cukup dengan membuka penutup kubus dan kemudian seluruh sisi kubus akan terbuka dengan tampilan setiap sisi yang berbeda-beda dan tentunya menarik. Dalam setiap sisi tersebut terdapat tampilan materi berupa gambar, sedikit deskripsi dan beberapa kuis pertanyaan. Untuk mendapatkan materi yang lebih mendalam dan lengkap maka dapat membuka perlembar dari setiap sisi tampilan.” ungkap mahasiswa PKnH angkatan 2016 tersebut

Media ini, lanjut Ainun Miftahul Jannah, memiliki banyak kelebihan antara lain media ini sangat mudah untuk dikembangkan, konten media ini dapat diganti berdasarkan Bab yang ingin diajarkan, pengajaran akan lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, materi pembelajaran akan lebih jelas sehingga mudah dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan baik,  metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan energi untuk menyampaikan materi, serta siswa tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.(Eko)