Pentas Amal Luar Biasa HIMA DILOGI FISE UNY

Persembahan spesial untuk orang-orang yang luar biasa, menjadi spirit Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (HIMA DILOGI FISE UNY) untuk  menyajikan pentas amal luar biasa untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang tersebar di Yogyakarta. Pentas amal luar biasa kali ini diselenggarakan Kamis (28/7) malam, di Gedung Pertunjukan Societed Taman Budaya Yogyakarta dengan mengambil tema “Lebih Dari Sekedar Karya”, pentas seni oleh anak-anak SLB Yogyakarta. Hadir dalam acara tersebut Dekan FISE UNY Sardiman AM, M.Pd dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr. Suharno. Dalam sambutannya Dekan FISE UNY memberi apresiasi tinggi pada penyelenggaraan acara yang lain dari biasanya. Beliau menuturkan bahwa acara yang seperti ini perlu untuk dikembangkan kedepan sekaligus menjadi jawaban atas penyamarataan pendidikan “pendidikan untuk semua” tidak melihat perbedaan yang dimiliki, tetapi justru perbedaan itulah yang menjadi nilai plus bagi mereka.

Menurut salah satu panitia, acara ini memang di design untuk memberi kesempatan kepada anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di beberapa sekolah luar biasa dan yayasan penyandang cacat di Yogyakarta. Pada acara kali ini ada 6 sekolah luar biasa yang mengirimkan anak-anak didik mereka untuk menyemarakkan acara dengan penampilan bermusik, tari maupun berpantomim. Sekolah luar biasa tersebut antara lain SLB Yakatunis, SLB Bina Siwi, SLB Wiyata Dharma 3, SLB 2 Yogyakarta, SLB Yapenas, dan SLB Tunas Kasih. Penampilan siswa sekolah luar biasa ini mampu menghipnotis penonton dengan keajaibannya memainkan berbagai alat musik, menari lilin, rebana hingga menyenandungkan lagu-lagu top hits dengan indahnya. Salah satu pembimbing dari SLB Wiyata Dharma 3 Sleman Ibu Retno sangat bangga teman-teman bisa tampil dipanggung dan berharap bahwa dengan diadakannya pentas seni seperti ini dapat lebih meningkatkan kreativitas anak-anak SLB pada khususnya. Untuk menghibur anak-anak berkebutuhan khusus tersebut, disajikan pula badut yang memainkan sulap dan beraneka ragam tingkah lucu badut yang mampu menghibur teman-teman dari sekolah luar biasa.
Diakhir acara ditampilkan musik tempo dulu yang dibawakan oleh Hoss Band dengan lagu-lagu koes plusnya. Penampilan Hoss Band memang menjadi bagian acara amal ini karena pada sesi tersebut juga diselenggarakan lelang amal dengan melelang memorabilia koes plus mulai dari piringan hitam hingga kaset dan atribut koes plus. Penampilan Hoss Band mampu menyedot animo komunitas penyuka lagu-lagu koes plus yang datang, bernyanyi dan bergoyang poco-poco sekaligus menyemarakkan acara amal ini. Hasil lelang semuanya akan disumbangkan untuk sekolah luar biasa dan yayasan penyandang cacat yang terlibat dalam acara ini. (Grendi)