Focus Group Discussion : Pembinaan Karakter Siswa SMP Berbasis Pendidikan Agama Di DIY

Tim peneliti yang beranggotakan Dr. Marzuki, M.Ag., Dr. Samsuri, M.Ag. dan Mukhamad Murdiono, M.Pd dari Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (PKnH) Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FISE UNY) mengadakan Focus Group Discussion mengenal Grand Design pendidikan karakter di Sekolah guna menunjang kegiatan penelitiannya. Adapun penelitiannya tentang pembinaan karakter siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) berbasis pendidikan agama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Acara ini diikuti sekitar 40 orang Guru Pendidikan Agama dan Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum se DIY. Pada Rabu (27/7) di Ruang Cut Nyak Dhien FISE UNY.
Menurut Samsuri, latar belakang permasalahan dari penelitian ini antara lain; Pendidikan karakter akhir-akhir ini menjadi perbincangan yang sangat menarik, karakter tidak bisa dibentuk dalam waktu yang singkat, fenomena diatas mengindikasikan bahwa pendidikan yang membangun nilai-nilai moral atau karakter di kalangan peserta didik harus selalu mendapatkan perhatian dan upaya yang bisa dilakukan untuk pembinaan karakter siswa di sekolah diantaranya adalah dengan memaksimalkan fungsi mata pelajaran pendidikan agama di Sekolah.
Marzuki mengatakan bahwa penelitian tahap I sudah dilakukan dengan memotret model pembinaan karakter siswa di beberapa Sekolah Dasar (SD) dan SMP di DIY yang berbasis Pendidikan Agama. Adapun pendekatan yang dilakukan dengan pendekatan penelitian survey yang bersifat eksploratif. Lalu tahap II dengan melakukan ujicoba model pembinaan karakter siswa dan melakukan analisis dan revisi model pembinaan karakter siswa di beberapa SMP di DIY yang berbasis Pendidikan Agama.
Lanjut Marzuki, salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan yang menghasilkan manusia bermartabat (berkarakter mulia), para peserta didik harus dibekali dengan pendidikan khusus yang membawa misi pokok dalam pembinaan karakternya. Pendidikan seperti ini dapat memberikan arah kepada para peserta didik setelah menerima berbagai ilmu maupun pengetahuan dalam bidang studi masing-masing, sehingga mereka dapat mengamalkannya di tengah-tengah masyarakat dengan tetap berpatokan pada nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang universal.
Untuk mengembangkan pendidikan seperti itu eksistensi pendidikan yang bernuansa akhlak mulia menjadi sangat penting. Dua bidang studi yang membawa misi utama pembentukan akhlak mulia adalah Pendidikan Agama (PA) dan Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn). Dua bidang studi ini tidak hanya untuk membekali para peserta didik dalam hal pengamalan nilai-nilai agama dan kewarnegaraan, tetapi yang terpenting adalah mengantarkan mereka agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur yang akan membawa nama agama dan bangsanya. Misi pembentukan karakter/akhlak mulia juga harus diemban oleh semua bidang studi lain yang diajarkan di sekolah (termasuk perguruan tinggi) melalui materi ajar yang ada, meskipun tidak secara langsung, yakni dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter/akhlak mulia ke dalam materi ajar dan proses pembelajarannya, ucapnya. (Isti)